1. Nilai pengindraan, yaitu tahapan fisis (apresiasi empatik), tahapan ini bermuara pada penglihatan suatu karya.
2. Nilai perasaan, yaitu tahapan fisiologis (apresiasi estetis) atau tahapan penyampaian rangsangan dari penglihatan ke otak.
3. Nilai pegamatan, tahapan psikologis (apresiasi kritis) atau tahapan reaksi dari otak sehingga pengamat dapat mengenali objek yang dilihatnya.
Di samping itu, aktivitas apresiasi mempunyai tiga tingkatan berbeda berdasarkan tujuan dilakukanya.
1. Apresiasi empatik, yakni kegiatan apresiasi yang menilai baik dan kurang baik hanya berdasarkan pengamatan belaka.
2. Apresiasi estetis, yakni kegiatan apresiasi untuk menilai keindahan suatu karya seni. Apresiasi pada tingkat ini dilakukan seseorang setelah mengamati dan menghayati karya seni secara mendalam.
3. Apresiasi kritis, yakni kegiatan apresiasi yang dilakukan secara ilmiah dan sepenuhnya bersifat keilmuan dengan menampilkan data secara tepat melalui analisis, interpretasi, dan penilaian yang bertanggung jawab.
Sikap apresiatif terhadap musik dan seni tari mancanegara sangat penting untuk menumbuhkan kepekaan estetis, menumbuhkan kreativitas, belajar menghargai karya seni, serta melatih diri untuk menumbuhkan kecintaan dan keaktifan dalam berbagai kegiatan seni. Implikasi akhir yang diharapkan dari kegiatan tersebut adalah tumbuhnya kreativitas untuk menciptakan karya seni atau mengkreasikan unsur-unsur karya seni mancanegara dengan unsur-unsur karya seni dalam negri untuk menghasilkan karsa seni yang baru.
EmoticonEmoticon